Jumat, 09 Desember 2011

Rangkuman MSDM


BAB I
Manajemen

A.     Pentingnya manajemen
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Unsur – unsur manajemen yaitu : man, money, methode, materials, dan market (6 M).
Manajemen berasal dari kata to manageyang artinya mengatur.
1.      Yang diatur adalah semua unsur manajemen, yakni 6 M.
2.      Tujuannya diatur adalahagar 6 M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuannya.
3.      Harus diatur adalah agar 6 M bermanfaat optimal, terkoordinasi, dan terintegrasi dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi.
4.      Yang mengatur adalah pimpinan dengan kepemimpinannya, yaitu pemimpin puncak, manajer, madya dan supervice.
5.      Mengaturnya adalah dengan melakukan kegiatan urutan - urutan fungsi manajemen tersebut.

1.   Definisi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
 Dan sumber - sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


2.   Dasar - dasar Manajemen
a. Adanya kerjasama diantara sekelompok  orang, dalam ikatan formal.
b. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai.
c. Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggungjawab yang teratur.
d. Adanya hubungan formal dan ikatan tat tertib yang baik.
e. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
f. Adanya human organization.

3.   Bidang dan pendekatan manajemen
Bidang manajemen meliputi : manajemen SDM, manajemen pembelanjaan,manajemen produksi, manajemen biaya,manajemen pemasaran, manajemen perkantoran,manajemen risiko,manajemen berdasarkan sasaran, manajemen mutu (TQC, QCQ).
Pendekatan manajemen meliputi : Empirical case approach, interpersonal behaviorapproach, group behaviorapproach, cooperative socialapproach, socio technological systemapproach, decision theoryapproach, communication centerapproach, mathematical,approach operationalapproach .

4.      Sistem dan tipe manajemen
Sistem manajemen meliputi : Manajemen bapak, manajemen tertutup, manajemen terbuka (partisipasi),  manajemen demokrasi.
Tipe manajemen meliputi : Patrimonial management, political management, professional management.
5.      Fungsi manajemen
a.       G.R. Tenry : Planning, organizing, actuating, controlling.
b.      John F. Mee : Planning, organizing, motivating, controlling.
c.       Louis A. Allen : Leading, planning, organizing, controlling.
d.      MC. Namara : Planning, programming, budgeting, system.
e.       Henry Fayol : Planning, organizing, commanding, coordinating, controlling.
f.       Harold koontz Cyril o’donnel : Planning, organizing, staffing, directing, controlling.
g.       Drs. P. Siagian : Planning, organizing, motivating, evaluation, controlling.
h.      Prof. Drs. Oey Liang Lee  :Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian, pengontrolan.
i.        W.H. Newman : Planning, organizing, assembling resources, directing, controlling.
j.        Luther Gullick : planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting.
k.      Lyndall F. Urwick : Forecasting, planning, organizing, commanding, coordinating, controlling.
l.        John D. Millet : directing, facilitating.



B.     Wewenang (Authority)
Wewenang merupakan alatatau dasar hokum untuk bertindak. Wewenang adalah kekuasaan resmi yang dimiliki seseorang untuk bertindak dan memerintah orang lain.
Sentralisasi wewenang adalah bila sebagian besar kekuasaan masih tetap dipegang oleh pimpinan.
Desentralisasi wewenang adalah apabila sebagian kecil kekuasaan dipegang pimpinan, sedangkan sebagian besar didelegasikan kepada pegawai.
Sumber - sumber wewenang meliputi : Formal authority theory, acceptance authority theory, authority of the situation, position authority, technical authority, juridical authority.
Jenis - jenis wewenang meliputi : Line authority, staff authority, functional authority, personality authority.
C.     Organisasi
Organisasi adalah suatu system perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan organisasi :
a.       Organisasi perusahaan  bertujuan untuk mendapatkan laba dan prinsip kegiatannya ekonomis rasional.
b.      Organisasi social bertujuan untuk memberikan pelayanan, prinsip kegiatannya adalah pengabdian social.
Hubungan dalam organisasi :
1.      Direct single relationship.
2.      Direct group relationship.
3.      Cross relationship.
  
BAB II
Manajemen SDM
A.  Perbedaan MSDM dengan manajemen personalia sebagai berikut :

1.      MSDM dikaji secara makro, sedangkan manajemen personalia dikaji secara mikro.
2.      MSDM menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan utama organisasi, jadi harus dipelihara dengan baik. Manajemen personalia menganggapa bahwa karyawan adalah factor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara produktif.
3.      MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen personalia secara klasik.

B.  Definisi MSDM

1.      Fokus  kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi -fungsinya . Agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
2.      Karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktifitas perusahaan.

C.  Komponen MSDM

1.      Pengusaha, adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentutergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
2.      Karyawan , merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
3.      Pemimpin atau manajer, adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggungjawab atas pekerjaan oranf tersebut dalam mencapai suatu tujuan.

D.  Peranan MSDM
MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah - masalah sebagai berikut :
1.      Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhanperusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement, dan job evaluation.
2.      Menetapkan penarikan , seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
3.      Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4.      Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5.      Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya .
6.      Memonitor dengan cermat undang-undang, perburuhan, dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7.      Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8.      Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9.      Mengatur mutasi karyawan baik secara vertical maupun horizontal.
10.  Mengatur pension, pemberhentian, dan pesangonnya.

E.   Perkembangan MSDM
Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politik, dan sosial.
Masalah ekonomis meliputi :
1.      Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar sumber daya manusia dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
2.      Semakin disadari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
3.      Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerjanya jika kepuasan diperolehnya dari pekerjaannya.
4.      Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkwalitas diantara perusahaan.
5.      Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya semakin pada masa depan.
Masalah politik meliputi :
1.      Hak asasi manusia semakin mendapat perhatian dan kerja paksa tidak diperkenankan lagi.
2.      Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan perhatian yang lebih baik terhadap sumber daya manusia.
3.      Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin banyak.
4.      Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan kerja.
5.      Emansipasi wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh pekerjaan.
Masalah sosial meliputi :
1.      Timbulnya pergeseran nilai didalam masyarakat akibat pendidikan dan kemajuan teknologi.
2.      Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
3.      Semakin banyak pekerjaan wanita yang karena kodratnya perlu mendapat pengaturan dan perundang-undangan.
4.      Kebutuhan manusia yang semakin beragam, material dan non material yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

F.      Metode pendekatan MSDM

1.      Pendekatan mekanis : adalah mengganti peranan tenaga kerja manusia dangan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan. Dimana pendekatan ini menimbulkan pengangguran teknologis, keamanan ekonomis, organisasi buruh, kebanggaan dalam pekerjaan.
2.      Pendekatan paternalis : diman manajer untuk pengarahan bawahannya bertindak seperti bapak kepada anak-anaknya.
3.      Pendekatan sistem sosial : adalah memandang bahwa organisasi/perusahaan merupakan sistem yang kompleks beroperasi dalam lingkungan yang kompleks yang bias disebut sebagai sistem yang ada diluar.

G.     Fungsi MSDM

1.      Perencanaan : merencanakan tenaga kerja yang efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
2.      Pengorganisasian : kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3.      Pengarahan : kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
4.      Pengendalian : kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati semua peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5.      Pengadaan : proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi,dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6.      Pengembangan : proses peningkatan keterampilanteknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7.      Kompensasi : pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8.      Pengintegrasian : kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan  agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
9.      Pemeliharaan : kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau bekerja sampai pension.
10.  Kedisiplinan : keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan perusahaan dan norma sosial.
11.  Pemberhentian : putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.

BAB III
Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan merupakan suatu proses yang terdiri atas analisis pekerjaan, perencanaan tenaga kerja, penarikan, dan seleksi untuk memperoleh kerja dalam jumlah dan kualitas yang tepat.
Analisis pekerjaan merupakan sebuah proses penyelidikan yang sistematis untuk memperoleh informasi mengenai pekerjaan dan pekerjanya.
Manfaat analisis pekerjaan yaiti untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Tujuan menentukan karakteristik personalia : latarbelakang pendidikan, pengalaman, pelatihan kejuruan.
Langkah menganalisis pekerjaan : mengidentifikasi pekerjaan yang dianalisis, menyusun kuesioner untuk menganalisi pekerjaan, mengumpulkan informasi untuk menganalisis pekerjaan.
Kinerja karyawan : observasi, wawancara, kuesioner, catatan harian.
Evaluasi pekerjaan :metode evaluasi pekerjaan( metode peringkat, penggolongan pekerjaan, metode factor perbandingan, sistem poin), perencanaan tenaga kerja(tujuan organisasi, peramalan SDM, informasi karyawan, proyeksi ketersediaan SDM, analisis dan evaluasi kesenjangan SDM).
Metode penentuan jumlah kebutuha tenaker : analisis beban kerja, analisis tenaker.
Penarikan tenaker adalah sebuah proses yang terdiri atas menarik minat tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan kualifikasi yang sesuai dan mendorong mereka untuk melamar pekerjaan untuk sebuah organisasi dalam waktu tertentu.
Tujuan seleksi adalah untuk memilih orang yang cocok dengan pekerjaan dan perusahaan.
Kendala-kendala seleksi : tolak ukur, penyeleksi, pelamar.
Sumber tenaga kerja : sumber dari dalam perusahaan, sumber dari luar perusahaan.
Seleksi : proses yang ditujukan untuk pelamar/calon karyawan mana yang seharusnya diterima/dipekerjakan.
Proses seleksi meliputi : penerimaan pendahuluan, pemeriksaan berkas lamaran, pemeriksaan latar belakang dan referensi, tes pekerjaan, wawancara seleksi, ulasan pekerjaan yang sebenarnya, tes kesehatan, wawancara dengan atasan langsung, keputusan penerimaan.

BAB IV
Perencanaan SDM
SDM merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia, terdiri dari daya piker dan daya fisik.
Pendekatan SDM
1.      Pendekatan mikro : hubungan dan peranan tenaker dalam perusahaan, fungsi MSDM dalam perusahaan,SDM dipelajari dari sudut kepentingan perusahaan dan karyawan, SDM dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan karyawan, SDM dikaji dari peraturan-peraturan perburuhan pemerintah.
2.      Pendekatan makro : kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia, perbandingan SDM dengan lapangan kerja yang ada, susunan umur dan tingkat pendidikan SDM yang ada, tingkat pertambahan penduduk dan penyebarannya, latarbelakang kultur agama dan budaya yang ada, tingkat produktivitas SDM yang ada, pendidikan dan kesehatan SDM, loyalitas dan disiplin SDM, kesadaran membela Negara dari SDM.
Tenaga kerja adalah orang-orang SDM yang telah dapat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam undang-undang perburuhan di Negara bersangkutan.
Pengusaha adalah orang-orang yang memiliki perusahaan dengan menginvestasikan kekayaannya dan pendapatannya berasal dari laba perusahaan.
Karyawan adalah orang-orang penjual jasa dan pendapatannya merupakan kompensasi yang besarnya telah diketahui terlebih dahulu.
Manajerial adalah orang-orang yang mempunyai bawahan, sehingga sebagian dari pekerjaan dapat didelegasikan kepada bawahannya untuk dikerjakan.
Operasional adalah orang-orang yang harus mengerjakan sendiri pekerjaan yang didelegasikan kepadanya.
Penganggur adalah orang-orang yang tidak punya pekerjaan dan penghasilan.
Perencanaan  SDM adalah merencanakan tenaker agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan.
·         Metode, informasi, dan peramalan PSDM
Metode PSDM dikenal atas metode non ilmiah dan metode ilmiah.
Organisasi memberikan informasi tentang :
1.      Tujuan yang ingin dicapai, apakah laba atau memberikan pelayanan.
2.      Jenis organisasi, apakah organisasi lini, staf dan lini, fungsional atau komite.
3.      Dasar pendepartemenan dan struktur organisasi.
4.      Rentang kendali setiap departemen.
5.      Kepemimpinan organisasi, individu atau kolektif.
6.      Jumlah karyawan dan perincian manajerial dan operasional.
7.      Jenis-jenis authority yang didelegasikan dalam organisasi.
8.      Tingkat-tingkat posisi jabatan.
Peramalan
Perencana SDM yang baik adalah jika ia dapat meramalkan masa depan dengan cara memproyeksi hasil analisis informasi yang diperolehnya. peramalan biasanya untuk masa 5 tahun yang akan datang.
Kendala-kendala PSDM
1.      Standar kemampuan SDM
2.      Manusia.

BAB V
Proses Seleksi
Proses seleksi adalah pusat manajemen personalia. Bila seleksi dilaksanakan dengan tidak tepat, upaya-upaya sebelumnya akan berjalan sia-sia. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa seleksi adalah kunci sukses manajemen personalia, bahkan sukses organisasi.
a.       Tantangan-tantangan suplai,dimana semakin besar jumlah pelamar yang qualified, maka semakin mudah bagi departemen personalia untuk memilih karyawan baru yang berkualitas.
b.      Tantangan-tantangan ethis, dimana bila standar-standar ethis ini dilanggar, karyawan baru mungkin dipilih secara tidak tepat.
c.       Tantangan-tantangan organisasional, secara alamiah organisasi menghadapi keterbatasan-keterbatasan seperti anggaran atau sumber daya lainnya yang mungkin akan membatasi proses seleksi.
Langkah-langkah dalam proses seleksi :
1.      Penerimaan pendahuluan : seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamarke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi.
2.      Tes-tes penerimaan (tes psikologi,tes pengetahuan, performance tes).
3.      Wawancara seleksi (individual, kelompok).
4.      Pemeriksaan referensi (personal references, employment references)
5.      Evaluasi medis
6.      Wawancara atasan langsung
7.      Keputusan penerimaan.

Hasil seleksi dan umpan balik
Hasil akhir proses seleksi adalah orang yang diterima sebagai karyawan baru. Bila masukan-masukan seleksi diperhatikan dengan seksama dan langkah-langkah dalam proses seleksi diikuti secara benar, maka para karyawan baru merupakan sumber daya manusia yang produktif. Dan karyawan produktif adalah bukti paling baik suatu proses seleksi yang efektif.

BAB VI
Pengembangan SDM

Tujuan orientasi :
1.      Membantu karyawan dalam memahami lingkungan tempat kerjanya.
2.      Mempercepat karyawan untuk dapat diterima dalam kelompok kerjanya.
3.      Memahami sikap, standar, nilai, dan pola prilaku yang berlaku dalam perusahaan bagi karyawan baru.
4.      Mengurangi perasaan terasing, cemas dan khawatir para karyawan.
5.      Membantu mereka agar merasa sebagai bagian dari organisasi dan merasa lebih terjamin atau aman dan merasa lebih diperhatikan.
6.      Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan kerja pada semua tingkatan dalam organisasi.
7.      Membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
8.      Memperbaiki semangat kerja.
9.      Membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
10.  Membantu karyawan dalam membuat keputusan yang lebih baik dan efektif dalam memecahkan suatu masalah.
11.  Membantu dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kesetiaan, sikap yang lebih baik dan aspek-aspek lainnya yang biasa ditunjukkan oleh karyawan dan manajer yang berhasil.
Proses orientasi
1.      Memberi informasi kepada karyawan.
2.      Melaksanakan pekerjaan secara memuaskan.
3.      Menjelaskan secara pasti sifat dan jabatan.
4.      Esistensi tujuan karyawan dan perusahaan.
Pelatihan
Pelatihan adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya sekarang. Tujuannya adalah untuk kepentingan karyawan, perusahaan, dan konsumen.
Langkah-langkah pelatihan
1.      Analisis kebutuhan.
2.      Rancangan instruksional.
3.      Validasi
4.      Implementasi
5.      Evaluasi.
Pengembangan
Pengembangan adalah pembelajaran yang berorientasi pada pekerjaan saat ini, fokusnya kepada pekerjaan seseorang untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan tertentu dan kemampuan untuk dapat melaksanakan pekerjaannya dengan sesegera mungkin.
\pengembangan manajemen meliputi :
1.      Keterampilan pengambilan keputusan.
2.      Keterampilan antarpribadi.
3.      Pengetahuan tentang pekerjaan.
4.      Pengetahuan organisasional.
5.      Pengetahuan umum.
Pengembangan organisasi
Pengembanagn organisasi adalah strategi campur tangan dimana lingkungan umum dirubah menekankan kerjasama, keyakinan, kejujuran,dan dukungan.
Dalam mengukur efektivitas sebuah program pelatihan ada 4 kategori yang perlu diukur, yaitu : reaksi, pembelajaran, prilaku, akibat.

BAB VII
Perencanaan Karir

Perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses penemuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang, sedangkan karir adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kehidupan seseorang.
Secara umum, tahapan perjalanan karir seseorang dapat dikelompokkan kedalam 5 tahapan yaitu : pertumbuhan, penjajakan, pemantapan, pemeliharaan, dan pemunduran.
Langkah-langkah perencanaan karir :
1.      Menilai diri sendiri
2.      Menetapkan tujuan karir
3.      Menyiapkan rencana-rencana
4.      Melaksanakan rencana-rencana
Manfaat perencanaan karir
1.      Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover).
2.      Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karier akan mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
3.      Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa datang.
4.      Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik mengenai jalur potensial karier di dalam suatu organisasi.
5.      Mengembangkan pegawai yang dapat di promosikan.
6.      Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional.
7.      Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja.
8.      Membuka jalan bagi karyawan yang potensial.
9.      Mengurangi kelebihan.
10.  Membantu pelaksanaan-pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disetujui.

Metode perencanaan karir
1.      Pendidikan karir
2.      Penyediaan informasi
3.      Bimbingan karir
Faktor- faktor yang mempengaruhi perencanaan karir
1.      Tahap kehidupan karir
2.      Dasar karir
Tipe jalur karir
1.      Jalur karir tradisional
2.      Jalur karir jaringan
3.      Jalur karir dual
Pengembangan karir
Pengembanga karir adalah semua semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Manfaat pengembangan karir
1.      Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan.
2.      Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas.
3.      Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karier.
4.      Mengurangi frustasi karyawan.
5.      Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi.
6.      Meningkatkan nama baik organisasi.
Manfaat pengembangan karir berguna untuk dapat :
1.      Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya.
2.      Menumbuhkan tantangan dalam bekerja.
3.      Meningkatkan otonomi.
4.      Meningkatkan tanggung jawab.

Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar