Jumat, 16 Desember 2011

Permintaan dan Penawaran


A.    Permintaan

1.      Pengertian Permintaan

Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat hargatertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Permintaan dapat dibagi dalam dua bagian besar yaitu permintaan langsung dan permintaan tidak langsung. Permintaan langsung adalah permintaan untuk barang yang dipakai atau dikonsumsi. Permintaan tidak langsung adalah permintaan untuk barang yang digunakan sebagai input dalam proses produksi.




2. Fungsi Permintaan ( demand function)

Fungsi permintaan adalah hubungan antara permintaan dengan factor yang mempengaruhinya:

Qx = f (harga barang x, harga barang lain, ekspektasi konsumen tentang perubahan harga, pendapatan  konsumsi, rasa, preferensi, pengeluaran iklan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan lain-lain).

Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis sebagai p = F(q).Dimana p, garis vertikal, adalah Price (harga barang), dan q, garis horizontal, adalah Quantity of Goods (Banyaknya barang), dan F menyatakan ketergantungan antara harga dengan jumlah barang.

Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya:

• Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang tidak ada), sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai titik terendahnya (harga 0 atau gratis).


• Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin bernilai tak terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di kuadran I.

·         Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.

·         Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk satu titik q, begitu juga sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 500,00, jumlah barang (q) yang diminta adalah 5 buah; pada tingkat harga Rp. 100,00 jumlah barang yang diminta naik menjadi 10 buah.

3.  Interpretasi Fungsi Permintaan

            Interpretasi fungsi permintaan adalah sebagai berikut: Umpamakan fungsi permintaan mobil Kijang (Qx) digambarkan dengan fungsi permintaan berikut:

Qx          =  -1000 PX +100Y +0,08Pop – 500.000 R

PX        = Harga mobil Kijang

Y         = Pendapatan per kapita

Pop      = Jumlah populasi (penduduk)

R         = Bunga kredit mobil Kijang

A         =  Pengeluaran iklan

-          Jika harga turun 1 (satu) unit maka permintaan mobil naik sebesar 1000 unit.

-          Jika pendapatan naik 1 (satu) unit maka permintaan mobil naik sebesar 1000 unit.

-          Jika populasi penduduk bertambah 100 orang maka permintaan mobil bertambah 8 unit.

-          Jika bunga kredit naik satu unit maka permintaan mobil berkurang 500.000 unit.

-          Jika pengeluaran iklan bertambah 100 unit maka permintaan mobil brtambah 1 (satu) unit.

4. Penyederhanaan Fungsi Permintaan

Fungsi permintaan umumnya disderhanakan menjadi hubungan antara kuantitas barang yang diminta dengan harga barang yang bersangkutan. Fungsi permintaan mobil Kijang diatas dimana jumlah yang diminta tergantung hanya pada harga mobil saja.

QX = f (PX)

            Apabila pendap[atan (Y) = 5000, juimlah populasi (Pop) = 1.000.000,- tingkat bunga kredit Kijang = 0,5, dan pengeluaran untuk iklan (A) = 1.000.000, maka fungsi permintaan mobil Kijang dapat di sederhanakan dengan mensustitusikan informasi angka-angka ini jedalam fungsi permintaan awal. Dengan demikian maka :

QX  = -1.000 PX + 100 (5000) +0,08 (1.000.000) – 500.000 (0.5) + 0.01 (1.000.000)

QX  = -1.000 PX+ 5000.000 +80.000 – 250.000 + 10.000

QX  = -1.000 PX+ 340.000

QX  =  340.000 -1.000 PX

5.  Hukum Permintaan

Sebagaimana konsep asli dari penemunya (Alfred Marshall), maka perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut seagai hokum permintaan. Dengan demikian, hokum permintaan adalah “ bila harga barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan tersebut akan naik”.-Ingatlah hokum permintaan ini hanya berlaku bila asumsi terpenuhi, yaitu ceteris paribus.

a.       Pada saat harga naik permintaan turun dan pada saat harga turun permintaan naik.
Kuantitas permintaan cenderung turun ketika harga naik karena dua alasan dasar :

 1.) Efek substitusi. Naiknya harga suatu produk akan mengakibatkan konsumen mencari substitusi yang harganya tidak naik. Misalnya saja, harga telur bebek naik, maka dapat diganti dengan telur ayam. (Produk substitusi adalah produk-produk yang memiliki fungsi sama/serupa).

2.)  Efek pendapatan. Apabila harga naik sementara pendapatan konsumen tidak berubah, maka daya beli riil konsumen tersebut berkurang.

b.      Berbanding terbalik dengan harga

Pada hukum permintaan dapat dijelaskan dengan mengamati bahwa perubahan harga secara mendadak akan mempengaruhi daya beli konsumen. Jika harga menjadi lebih rendah dari diharapkan, dana yang tersisa itu akan menyebabkan konsumen dapat membeli lebih banyak. Suatu peningkatan harga secara mendadak akan menyebabkan konsumen untuk membeli lebih sedikit.

6.  Teori Permintaan

Teori permintaan adalah  perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya, yaitu “apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif turun”.

7.  Skedul dan Kurva Permintaan

Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang diminta, jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik

Kurve permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riel di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat harga, yang disajikan dalam bentuk table.

Apabila kita mengamati mengenai perilaku individu di pasar sehubungan dengan pembelian barang yang dipengaruhi harga atau sebaliknya pembelian barang yang mempengaruhi harga setiap periode tertentu, maka dapatlah kita ketahui seberapa besar perubahan permintaan terhadap perubahan harga atau sebaliknya. Bila data itu disusun dalam suatu tabel, maka akan jelaslah tergambar mengenai hukum permintaan atau toeri permintaan yang dimaksud ( perlu diketahui mengumpulkan data mengenai hubungan harga terhadap permintaan berdasarkan hokum permintaan tidaklah semudah mengumpulkan data berdasarkan teori permintaan).
   
Perhatikan bahwa kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah atau sebaliknya, sehingga slopenya negative. Hal ini dikarenakan hubungan terbalik antara permintaan terhadap harga

Bila P naik maka Q turun , dan bila P turun maka Q naik

Jika berdasarkan teori permintaan makabila jumlah barang yang diminta makin banyak maka harga barang teresebut makin maningkat, sebaliknya jika barang yang diminta makin sedikit maka harga barang akan turun.

           Perhatikan bahwa kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas atau sebaliknya yang menunjukkan bahwa kemiringan / gradient / slopenya positif. Hal ini dikarenakan hubungan lurus antara jumlah yang diminta terhadap tingkat harga.

Bila P naik maka Q naik , dan bila P turun maka Q turun

8.  Faktor Penyebab terjadinya permintaan

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat di buat grafik kurva permintaan.

a. Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan cenderung mengkonsumsi lebih / membeli lebih banyak barang meskipun harga barang tidak berubah.

b. Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.

c. Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang penting adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan mobil berukuran sedang akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil murah.

d. Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di India karena tabu untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India). Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu, pakaian dan makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain sebagainya.

e. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk dekorasi natal menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas, payung menjelang musim hujan, dan transportasi publik ketika harga parkir/bensin sangat mahal.


9. Jenis permintaan

a. Permintaan Absurd / Absolut

Permintaan Absurd / Absolut adalah permintaan yang tidak diikuti dengan kemampuan untuk membeli.

b. Permintaan Potensial
Permintaan potensial adalah permintaan yang sudah didukung oleh daya beli, namun belum terdapat keinginan untuk membeli.

c. Permintaan Efektif

Permintaan Efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan untuk membeli (mempunyai daya beli)

d. Permintaan Individu
Permintaan Individu adalah permintaan yang dilakukan oleh satu konsumen saja.

e. Permintaan Pasar
Permintaan pasar adalah permintaan yang dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan dalam pasar.

10. Pengaruh Subtitusi (Penggantian)

Hukum permintaan dapat juga dijelaskan oleh pengaruh subtitusi (penggantian). Jika harga suatu barang lebih rendah dari yang diperkirakan,maka konsumen akan melihat adanya kesempatan tawar-menawar dengan memperbandingkannya dengan barang yang masih memiliki harga penuh. Konsumen untuk sementara waktu akan merubah pola konsumsinya dengan menggantikan barang yang masih memiliki harga penuh.

Andaikan ada seorang pelanggan sebuah supermarket yang masih ragu-ragu antara membeli buah apel atau buah jeruk sebelum memasuki sebuah supermarket. Jika kemudian harga buah apel mempunyai suatu promosi khusus dengan diturunkannya harga, sedangkan harga buah jeruk tidak berubah, maka hal itu mungkin akan mempengaruhi pelanggan untuk membeli buah apel tanpa ada keraguan lagi. Ini adalah suatu ilustrasi efek subtitusi (penggantian).



B.     Penawaran

1. Pengertian Penawaran

Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkatan harga pada waktu dan tempat tertentu. Pengertian lain dari pesnawaran adalah keinginan dan kemampuan para penjual atau penyalur untuk menawarkan berbagai jumlah barang dalam suatu relevansi harga.

2.      Kurva penawaran

Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual), jika hal-hal lainnya konstan/ceteris paribus. Kurva penawaran ber-slope positif, yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya.

3. Faktor Penyebab terjadinya penawaran
                      
a.       Teknologi/IPTEK. Teknologi berkaitan erat dengan biaya produksi. Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi atas suatu produk, semakin banyak jumlah yang diproduksi/dijual.

b.      Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin, dan material juga sangat mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas yang bersedia diproduksi.

c.       Harga produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output substitusi yang diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan motor memproduksi model A dan B. Jika model A lebih laku dan/atau harganya naik, maka kapasitas untuk memproduksi model B akan dialihkan untuk menambah produksi model A.

d.      Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya empengaruhi kuantitas yang bersedia diproduksi.

e.       Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dls.


Sama seperti pada kurva permintaan, perubahan pada kelima faktor ini akan mengakibatkan pergeseran pada kurva penawaran. Kelima faktor ini adalah faktor diluar harga.


4.  Hukum penawaran

Hukum penawaran adalah “perbandungan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga naik, maka penawaran akan meningkat, sebaliknya apabila harga turun maka penawaran akan turun”.

1). Pada saat harga naik permintaa naik dan pada saat harga turun permintaan turun.

2). Berbanding lurus dengan harga

Hukum penawaran menyatakan hubungan antara harga dan jumlah penawaran di dalam pikiran para penjual atau produsen adalah berbanding lurus. Kapan terjadi peningkatan harga maka demikian juga dengan jumlah penawaran.

5. Teori Penawaran

            Teori yang menerangkan hubungan antara permintaan terhadap harga adalah merupakan pernyataan positif yang disebut teori penawaran ( penggunaan kata teori penawaran hanya untuk memebedakannya dengan hokum penawaran ).

            Dengan demikian, teori penawaran adalah perbandingan terbalik antara penawaran tehadap harga, yaitu apabila penawaran naik, maka harga relative akan turun, sebaliknya jika penawaran turun maka harga relative akan naik.

6. Fungsi Penawaran

            Fungsi penawaran adalah hubungan antara jumlah yang ditawarkan dengan variable atau factor yang menentukan penawaran itu.

Qx =  f (harga barang x, harga barang lain, teknologi produksi, harga input, iklan, cuaca, situasi keamanan, situasi politik, dll)

7. Interpretasi Fungsi Penawaran
           Interpretasi fungsi penawaran adalah model sebagai berikut. Katakanlah fungsi penawaran mobil Kijang (Qx) digambarkan sebagai berikut :

Qx  = 4.000 PX – 3.700 Pt – 5.000 W -100.000 r – 1.000 T, dimana

PX  = harga penawaran mobil Kijang

Pt  = harga truk

W  = upah tenaga kerja

r  = bunga pinjaman

T  = pajak impor komponen mobil

            Berdasarkan informasi ini maka bila harga mobil Kijang naik 1 (satu) unit, penawaran naik 4.000 unit. Bila harga truk naik  1 (satu) unit, penawaran turun 3.700 unit. Penurunan penawaran Kijang ini karena truk dan Kijang saling bersubstitusi. Bila upah pekerja naik 1 (satu) unit maka penawaran mobil Kijang turun 400.000 unit. Bila pajak komponen mobil naik 1 (satu) unit maka penawaran mobil Kijang turun 1.000 unit.


8. Penyederhanaan Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran dapat disederhanakan menjadi hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan, QX =  (PX). Untuk kasus penawaran mobil Kijang diatas, bila Pt = 15.000, W = 30, r = 10, dan T = 1.000, maka fungsi penawaran dapar disederhanakan sebagai berikut:

Qst = 4.000 Px – 3.700 Pt – 50.000 W – 400.000 r – 100 T

Qst = 4.000 Px – 3.700 (15.000) – 50.000 (30) – 400.000 (10) - 1.000 (1.000)

Qst = 4.000 Px – 62.000


9. Jenis penawaran

a.       Penawaran sub marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual dibawah harga pasar

b.      Penawaran marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang mampu menjual sama dengan harga pasar.

c.        Penawaran super marginal : Penawaran yang dilakukan oleh penjual yang menjual produknya diatas harga pasar

d.      Penawaran individu : Penawaran yang dilakukan oleh satu individu

e.       Penawaran pasar : Penawaran yang dilakukan oleh banyak penjual dipasar.


10. Faktor Penyebab terjadinya penawaran


a.        Teknologi/IPTEK. Teknologi berkaitan erat dengan biaya produksi. Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya produksi. Semakin rendah biaya produksi atas suatu produk, semakin banyak jumlah yang diproduksi/dijual.

b.      Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin, dan material juga sangat mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya, semakin banyak kuantitas yang bersedia diproduksi.

c.       Harga produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output substitusi yang diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan motor memproduksi model A dan B. Jika model A lebih laku dan/atau harganya naik, maka kapasitas untuk memproduksi model B akan dialihkan untuk menambah produksi model A.

d.      Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang boleh/tidak boleh digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah minimum, dan lain-lainnya akan mempengaruhi biaya produksi, dan pada akhirnya empengaruhi kuantitas yang bersedia diproduksi.

e.       Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dls.


Sama seperti pada kurva permintaan, perubahan pada kelima faktor ini akan mengakibatkan pergeseran pada kurva penawaran. Kelima faktor ini adalah faktor diluar harga.

Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri. Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T)  ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri atau  ke kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar