Kamis, 20 Januari 2011

Seni Berbicara Pada Pasangan


Seni tak terbatas pada seni musik, seni lukis, dan seni suara saja. Bahkan dalam hubungan rumah tangga juga melibatkan satu kata tersebut yaitu “seni”. Seni, adalah sebuah irama atau pola atau bisa juga dikatakan sebagai jeda yang dipergunakan untuk menyeimbangkan hidup agar tidak kaku dan lebih ritmis.

Dalam kehidupan rumah tangga dibutuhkan pula seni. Seni yang dimaksud adalah seni memperlakukan pasangan atau bisa juga dalam konteks yang lebih kecil seni  berbicara pada pasangan.

Umumnya, pasangan muda atau yang baru saja menikah masih terlihat malu-malu untuk mengutarakan perasaannya. Untuk itulah seni berbicara terhadap pasangan perlu dikuasai. Sebaliknya, pasangan yang sudah lama menikah juga kadang terlibat persoalan “sama-sama keras kepala” dalam mengutarakan maksud, dan untuk itulah seni berbicara harus dipelajari.

Dua Kepala Yang Memiliki Isi Yang Berbeda

Tentunya pada saat menikah, terjadi kerjasama antara kedua belah pihak, atau bila boleh meminjam istilah ekonomi yaitu terjadi akuisisi atau join venture, antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Yang tentunya memiliki prinsip hidup dan isi kepala yang berbeda.

Di awal menikah biasanya seni berbicara pada pasangan merupakan hal yang tidak terlalu menjadi masalah karena masing-masing pihak masih malu-malu untuk mengungkapkan maksud yang sebenarnya. Namun setelah lama menikah, biasanya pasangan akan menunjukkan sifat aslinya, dan dari sinilah masing-masing benturan terjadi.

Bagaimana menyikapinya?

Masalah dalam rumah tangga adalah suatu hal yang wajar bila disikapi dengan benar. Karena tak ada rumah tangga yang dibangun tanpa masalah. Untuk menyikapi beragam perbedaan tersebut diperlukan sebuah seni yang bisa memoles sesuatu yang mungkin terlalu lugas menjadi sebuah hadiah indah yang bisa dinikmati bersama.

Berikut ini beberapa tips yang patut dicoba:

  1. Berpikir Positif
  2. Setiap masalah ada jalan keluarnya. Sebelum kita membahas keinginan kita, terlebih dahulu kita harus yakin bahwa apa yang kita bicarakan tersebut memiliki dasar yang kuat.
  3. Gunakan Momen Dan Situasi Yang Tepat
  4. Tentunya tidak tepat bila kita mengomunikasikan maksud kita di saat pasangan sedang stress menghadapi pekerjaan kantor. Di dinilah kita perlu menerapkan seni jitu berbicara dengan pasangan.Tunggu saat pasangan sedang berada dalam kondisi rileks.
  5. Pilih Kata-Kata Yang Bagus Dan Tidak Menyinggung
  6. Bila pada orang lain saja, kita selalu menggunakan bahasa yang bagus dan berkonotasi positif, apalagi terhadap pasangan kita bukan? Kesalahpahaman kadang muncul hanya karena salah satu pasangan salah berbicara padahal maksud yang ingin diutarakan tidak seperti yang sudah terlanjur ia ucapkan.
  7. Tetap Memiliki Positif Thinking Dan Berusaha Lagi Jika Kita sudah Mengutarakan Maksud Kita Dan Ternyata Pasangan Belum Setuju
  8. Berilah jeda pada pasangan untuk berpikir dan jangan langsung memaksa apa yang kita inginkan. Bagaimanapun juga jeda diperlukan untuk dapat saling merenung dan memahami satu sama lain. Tak ada yang instant di dunia ini termasuk dalam hal penyampaian pendapat kita terhadap pasangan.
  9. Berikan Sesuatu Yang Berbeda Dari Biasanya Sebelum Kita Memohon Sesuatu
  10. Biasanya pasangan suka dengan kejutan-kejutan kecil. Oleh sebab itu, trik atau bisa juga kita sebut seni berbicara pada pasangan ini bisa digunakan dalam rangka “merayu” pasangan agar mengabulkan keinginan kita.

Beberapa tips mengenai seni berbicara pada pasangan di atas mungkin bisa dicoba dalam hubungan komunikasi kepada pasangan. Bagaimanapun juga, pasangan kita adalah manusia yang memiliki perasaan dan bukanlah robot yang memiliki tombol yang bisa dengan mudah kita perintah ke sana ke mari.

Diperlukan adanya komunikasi yang baik dalam mengutarakan sebuah keinginan. Dan komunikasi yang baik itu bisa kita lakukan bila kita menguasai seni berbicara yang tepat pada pasangan. Semoga berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar